Potensi Dalam Setiap Benih Kehidupan
Puji Astuti Official Writer
Jika Anda memiliki penghasilan sekitar 200.000 dolar setiap tahunnya, memiliki seorang suami yang baik, dan tinggal di sebuah apartemen yang apik dengan uang simpanan yang cukup di bank, bukankah itu sudah kehidupan yang sempurna? Terbayangkan apa yang orang pikirkan ketika Anda melepaskan pekerjaan Anda, melepaskan semua kenyamanan Anda dan mengabdikan diri Anda di penjara bagi para penjahat. Namun itulah yang dilakukan Catherine Rohr yang saat itu berusia 25 tahun dalam memulai pelayanannya. Apa yang memotivasinya?
Dia berhenti dari pekerjaannya di Wall Street , menghabiskan semua uangnya untuk membangun sebuah sekolah di penjara, dan membaur dengan para bekas pembunuh, anggota gang, dan pengedar obat bius. Dia memberi nama apa yang dilakukannya the Prisoner Entrepreneurship Program (PEP).
Apa yang mengubah hidup Catherine adalah sebuah kunjungannya ke sebuah kepenjara di Texas.
"Ketika saya mengunjungi penjara itu, apa yang saya jumpai adalah manusia. Saya sangat terinspirasi dengan potensi yang mereka miliki." Demikian ungkap Catherine dalam sebuah interview sewaktu The Leadership Summit di South Barrington.
Setelah perjumpaannya yang pertama dengan para narapidana itu, Catherine mulai pulang pergi dari New York ke Texas untuk mengajar kelas bisnis di penjara. Tetapi dia menyadari bahwa semua yang ia lakukan itu tidak cukup.
"Saya merasa harus melakukan sesuatu lebih lagi - untuk memberi sebuah solusi bagi mereka. Saya tidak ingin mereka gagal setelah mereka keluar dari penjara." Ungkapnya.
Menurut statistic, 1 dari 15 orang Amerika pernah dipenjara minimal satu kali seumur hidupnya. Dan lebih dari 50 persen dari orang-orang itu kembali ke penjara kurang dari tiga tahun. Catherine menyadari, mungkin masalahnya bukan hanya pada diri orang-orang itu saja.
"Kemudian saya mulai menyadari bahwa mungkin masyarakat memiliki andil dalam hal ini, "ujar Catherine. "Orang-orang ini dilepaskan dari penjara dengan bekal 100 dolar. Dan apa yang mereka tahu hanyalah kelompok gang dimana dia dulu berasal. Kemudian mereka mencoba mencari pekerjaan, namun pada bagian atas lamaran mereka sudah tercoreng."
Penolakan dari masyarakat merupakan salah satu penyebabnya banyak orang kembali kepenjara. Dengan bekal kesadaran ini, dia tahu bahwa apa yang ia ajarkan sebulan sekali tidak akan membantu banyak bagi para narapidana itu. Untuk itu program PEP, dia rancang khusus agar para narapidana itu bisa dibentuk untuk menjadi seorang wirausahawan.
Dan hingga saat ini, hasil apa yang diperjuangkan Catherine cukup menggembirakan. Sekitar 98 persen jebolan PEP berhasil memiliki pekerjaan dan hanya kurang dari 5 persen yang kembali ke penjara. Orang-orang yang dulunya terlibat dengan kejahatan yang mematikan, kini sudah kembali membaur dalam masyarakat, melayani masyarakat dalam dunia bisnis.
"Dan selain statistic tadi, yang lebih saya banggakan adalah ada dari orang-orang tersebut yang mau mengambil tanggung jawab. Sekarang sekitar 70 persen dari lulusasn PEP menjadi donatur tetap PEP." Kata CEO dari PEP itu.
"Hal penting yang pelajari disini adalah bahwa Tuhan tidak terlalu membutuhkan bantuan saya. Bagian saya hanya mengikuti petunjuknya. Ketika saya sudah tidak menemukan jalan, Dia bisa bekerja menurut jalan-Nya, Dia bisa bekerja dan Dia bisa membuka jalan," tambahnya.
Catherine bisa melihat potensi dari mereka yang terbuang dan tidak dianggap oleh masyarakat, sama seperti Tuhan melihat manusia yang berdosa. Tuhan melihat potensi yang ada dalam diri setiap orang, bahkan dalam diri orang yang paling jahat sekalipun. Satu hal yang mereka butuh untuk merubah kehidupannya, mereka membutuhkan Yesus untuk menjadi Tuhan dan juru selamat mereka. Itu pula yang Anda butuhkan untuk menjadi jawaban bagi setiap permasalahan Anda. Sudahkah Anda mengundang Dia masuk dalam kehidupan Anda? Sumber : Christian Post/VM
Halaman :
1